"Menurut Sopir Di Istana"
Menurut sopir-sopir di Istana
Deretan kodok hijau raksasa yang mulutnya menganga
tiap hari bergelimang air mata
bukan karena puntung rokok atau sampah tak sedap aroma yang
menjadi makanannya
tetapi karena si pak tua alangkah pelitnya
tak pernah menyapa apalagi merogoh sakunya
tubuh yang kering dan kumis tersembul tipis
konon tak sekali pun memancarkan setia kepada sesama
terlebihkepada rekan kerjayang sehari-hari hidup jelata
menurut sopir-sopir istana
nanti, saat dia bubar kerja
kambing guling dan nasi kuning berwarna jreng akan digelar
pertanda para kurawa bersuka...
Istana Merdeka, 1998
====
karya: Linda Djuwita Djalil
lahir di jakarta, 23 juni 1958
sarjana fakultas sastra UI.
===
Menurut sopir-sopir di Istana
Deretan kodok hijau raksasa yang mulutnya menganga
tiap hari bergelimang air mata
bukan karena puntung rokok atau sampah tak sedap aroma yang
menjadi makanannya
tetapi karena si pak tua alangkah pelitnya
tak pernah menyapa apalagi merogoh sakunya
tubuh yang kering dan kumis tersembul tipis
konon tak sekali pun memancarkan setia kepada sesama
terlebihkepada rekan kerjayang sehari-hari hidup jelata
menurut sopir-sopir istana
nanti, saat dia bubar kerja
kambing guling dan nasi kuning berwarna jreng akan digelar
pertanda para kurawa bersuka...
Istana Merdeka, 1998
====
karya: Linda Djuwita Djalil
lahir di jakarta, 23 juni 1958
sarjana fakultas sastra UI.
===
adirhapsody
Tidak ada komentar:
Posting Komentar